Sejarah Perkembangan.
Kemajuan Teknologi Informasi di kantor-kantor di dunia dimulai pada pertengahan abad ke-20, dengan
diperkenalkannya telepon otomatis, alat pencatat telegram, telex, mesin ketik elektrik, mesin duplikator, mesin
penjumlah, tabulator dan perangkat pengolahan data.
Sejarah perkembangan teknologi informasi untuk perpustakaan dimulai pada masa pra komputer. Pada waktu
itu untuk sarana penulisan dokumen di kantor-kantor dan khususnya di perpustakaan, masih menggunakan mesinketik manual, kemudian ada mesin ketik listrik (elektronis), atau yang dikenal dengan mesin ketik IBM. Kemudian
mulai ada komputer kira-kira pertengahan abad 19 (untuk negara-negara maju, dan di Indonesia sekitar tahun 70-an)
Pada waktu itu komputer digunakan secara Off-Line, artinya tidak dihubungkan dengan sarana telepon,
dan digunakan untuk masing-masing bagian. Pada saat itu meskipun sudah ada perangkatperangkat lunak untuk sistem sirkulasi, pengatalogan, atau pengolahan, tetapi belum dihubungkan
dengan suatu sistem yang terpadu. .Kemudian dengan adanya kemajuan teknologi, pengelolaan
data di perpustakaan dan pusat dokumentasi dan informasi dapat dilakukan pengelolaan rumah
tangga perpustakaan (Library house-keeping ) dengan Automasi Perpustakaan. Kemudian dengan
semakain meningkatnya kemajuan teknologi, penggunaan komputer secara off-line dapat diganti
dengan on-line dan disambungkan ke berbagai jaringan di dunia dengan berbagai Web-Site di
dunia. Perpustakaan ada yang dikenal dengan nama Perpustakaan Elektronik dan Perpustakaan
Maya (Virtual library )
II. Pengertian dan cakupan Teknologi Informasi.
Kata Teknologi Informasi berasal dari kata Information Technology. Kata Technology
berdasarkan Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current English (1974) adalah penerapan
pengetahuan secara sistematis pada tugas-tugas praktis dalam suatu industri. Senada dengan
definisi tsb, Sulistyo-Basuki (1992:81) menyatakan bahwa Teknologi dapat diartikan sebagai
pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan.
Kata Informasi dalam Oxford Advanced Learners’s Dictionary of Current English (1980: 437), diartikan
sebagai sesuatu yang diberitahukan, pengetahuan, dan berita. Sedang dalam Ilmu Informasi, kata-kata "Informasi",
"pengetahuan", dan "berita" dibedakan. Menurut Teskey (dalam Pendit,1992) data adalah hasil observasi langsung
terhadap suatu kejadian, yang merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep dalam dunia nyata, yang
dilengkapi dengan nilai tertentu; Informasi adalah kumpulan data yang terstruktur, yang disampaikan seseorang
kepada orang lain. Sedangkan berita menurut Arifin (1997), adalah informasi yang menarik, penting,
dan belum pernah didengar.
Informasi merupakan sarana baku untuk menunjang dan meningkatkan kegiatan bidang Ilmu
Pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi. Pengetahuan, adalah sesuatu yang digunakan manusia
untuk memahami dunia, yang dapat diubah-ubah berdasarkan informasi yang diterima. Dalam
makalah ini informasi secara singkat diartikan sebagai segala data, fakta, dan pengetahuan yang
disampaikan kepada orang lain melalui berbagai media, dalam bentuk tekstual, gambar, maupun
suara.
Teknologi informasi merupakan sebuah istilah baru yang merupakan terjemahan dari
Information Technology Bagi kebanyakan orang teknologi informasi merupakan sinonim dari
“Teknologi Baru”, karena karena kaitannya yang erat dengan mesin-mesin microprosesor., seperti
mikro-komputer, alat-alat yang bekerja secara otomatis, seperti alat pengolah kata, dan lain
sebagainya . Pengertian Teknologi Informasi berdasarkan British Advisory Council for Applied
Research and Development (Dalam Zorkoczy, (1990: 12).adalah meliputi bidang-bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaan yang digunakan dalam
penanganan dan pengolahan informasi , penerapan bidang dan teknik tersebut, komputer dan
interaksinya dengan manusia dan mesin, masalah sosial ekonomi serta budaya yang berkaitan.
Memang banyak definisi-definisi tentang Teknologi Informasi, sehingga dalam “Macmillan.
Dictionary of Personal Computing and Communication” terdapat empat halaman yang
menjelaskan tentang Teknologi Informasi.
Khusus di bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi Sulistyo-Basuki menyatakan bahwa
Teknologi Informasi adalah teknologi yang digunakan untuk menyimpan, mengolah,
menghasilkan, dan menyebar- luaskan informasi.Akar dari teknologi informasi pada masa sebelum ada komputer digital adalah
telekomunikasi dan sistem audio-video. Kemudian dengan adanya komputer digital telah
membentuk beberapa cabang baru. Dengan adanya kemajuan-kemajuan teknologi, saat ini
cakupan Teknologi informasi meliputi :
1) Telekomunikasi. Contoh penerapannya yaitu : adanya Teleconference atau yang
sekarang dikenal dengan nama Trimitra; Telkom Memo; Lacak, dll.
2) Komputer, termasuk mikrobentuk. Contohnya yaitu, perlindungan data, sistem pakar,
komunikasi suara dengan bantuan komputer.
3) Jaringan digital, contohnya antara lain adanya surat elektronik, sistem informasi,
jaringan informasi /
4) Audio dan video, termasuk sistem komunikasi optik. Contoh : Video Conference,
Video-teks ,dll.
Penerapan Teknologi informasi
Pada dasarnya teknologi informasi mengalami kemajuan dalam dua arah:
Pengembangan produk, yaitu pengembangan perangkat sistem dan konsep konsepnya (gagasan,
prosedur), dengan cakupan aplikasi di segala bidang yang mengharuskan manusia berhubungan dengan
informasi, dilihat dari perangkat yang digunakan.
Aplikasi produk dan konsep tsb. pada sejumlah kegiatan tertentu, antara lain di bidang industri,
keuangan dan perdangan, percetakan, militer, dan untuk pengelolaan pekerjaan di kantor.
Dalam makalah yang singkat ini selanjutnya penulis hanya akan membahas kemajuan teknologi informasi
dalam hubungannya dengan aplikasi produk dan konsep konsepnya khususnya pada perpustakaan dan pusat
dokumentasi dan informasi.
Aplikasi teknologi informasi yang tercakup dalam ruang lingkup suatu sistem informasi,
baik itu perpustakaan maupun pusat-pusat dokumentasi dan informasi, secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi 4 bidang utama, yaitu :
1. Library housekeeping ( Perawatan /pengelolaan perpustakaan)
2. Information retrieval (Temu kembali informasi / Penelusuran Informasi)
3. General purpose software (Perangkat lunak untuk berbagai macam keperluan)
4. Library networking (Jaringan kerjasama perpustakaan )
Ad.1. Library Housekeeping
Library housekeeping atau pengelolaan perpustakaan, merupakan istilah umum yang
mengacu pada berbagai macam kegiatan rutin yang perlu dilakukan agar supaya perpustakaan
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dapat dilakukan dengan menggunakan sistem yang terpadu
yang terdiri dari beberapa modul, yaitu akuisisi atau pengadaan, pengatalogan, sirkulasi, pengaksesan katalog
oleh umum atau yang dikenal dengan nama OPAC (Online Public Akses Catalog), dan peminjaman
antar perpustakaan.
Konsep integrasi akhir-akhir ini telah diterapkan secara luas pada sistem housekeping perpustakaan.
Istilah Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi (Integrated Library System) sering digunakan
sebagai indikasi bahwa sub-sistem atau modul-modul yang ada diintegrasikan semuanya
membentuk Sistem Informasi Tunggal yang berbasis komputer yang mampu m[?]elakukan
tukar menukar informasi dari satu modul ke modul lain, serentak oleh beberapa modul yangberbeda sehingga memungkinkan penggunaan dan pemanfaatan data oleh sistem akan lebih
efisien. Sebagai contoh:: informasi pengarang / judul akan digunakan bersama oleh modul :
Akuisisi, Pengatalogan, Sirkulasi, OPAC (Online Public Acces Catalog), dan Informasi
pengelolaan. Dari semua modul atau sub sistem ini yang paling penting bagi pemakai adalah
sub sistem OPAC, yang memungkankan pengaksesan Online ke katalog.
Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi ini kemudian dikenal secara luas dengan nama
Otomasi Perpustakaan. Secara umum ada tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu:
Generasi I : Otomasi aktivitas-aktivitas pemrosesan, seperti akuisisi dan pengatalogan ditambah
dengan pengendalian sirkulasi.
Generasi II : Pengembangan dan pemasangan sistem yang terintegrasi termasuk
OPAC
Generasi III : Dibangun Local Area Network dengan kemampuan komputasi dan
komunikasi pada stasiun kerja individu.
Pengertian Otomasi Perpustakaan kalau dilihat dari segi etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu
Library Automation. Kata Automation di dalam Microcomputer dictionary berarti : 1)
Perubahan dari suatu proses atau prosedur secara otomatis; 2) Pelaksanaan proses
dengan sarana-sarana otomatis (Sippl, 1975). Adapun konsep Otomasi berdasarkan
Encyclopedia of Science and Technology, Vol.1, menggambarkan penerapan mesin-mesin
komputer pada penyimpanan, pemrosesan data-data bisnis, teknis, maupun ilmiah. Dengan
demikian otomasi perpustakaan berarti penggunaan komputer untuk semua kegiatan
perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, sampai ke layanan sirkulasi.
Ad 2) Information Retrieval.
Sistem informasi untuk temu kembali informasi secara elektronis pertama kali digunakan untuk pencarian
data lokal dilakukan dengan menggunakan katalog. Kemudian dengan adanya kemajuan teknologi informasi
temu kembali informasi atau yang dikenal dengan penelusuran informasi juga mengalami kemajuan, yaitu
dengan penggunaan sarana-saran elektronis.
Ada tiga macam sarana dalam Penelusuran informasi atau temu kembali informasi secara elektronis, yaitu :
a) menggunakan Pangkalan Data Lokal
b) menggunakan CD-ROM
c) menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui Internet.
Ad. 3. General Purpose Software.
Yang termasuk dalam general purpose software yang dapat digunakan di lembaga-lembaga yang bergerak di
bidang dokumentasi dan informasi adalah :
- Word Processing : untuk pengolah teks dan pencetakan.
- Spreadsheets : untuk kalkulasi keuangan
- Graphics : untuk presentasi statistik
- Desktop Publishing : untuk penerbitan dan percetakan yang profesional
- Electronic mail : untuk pendistribusian pesan
Ad. 4. Library networking.
Istilah Library networking mempunyai cakupan yang luas, tetapi biasanya meliputi
a. Kerjasama antar perpustakaan atau jaringan informasi antar lembaga-lembaga yang bergerak di bidang
informasi yang sama atau relevan, atau Pengkaitan komputer perpustakaan atau lembaga informasi
(Pusdokinfo) dengan lembaga lainnya di dalam institusi untuk membentuk LAN (Local Area Network)
b. Pengkaitan komputer lembaga Pusdokinfo ke komputer lain yang jauh jaraknya untuk membentuk Wide
Area Network atau yang sering dikenal dapat berhubungan melalui internet.
LAN dan WAN adalah jenis-jenis jaringan yang digunakan untuk automasi perpustakaan
yang dilihat dari lingkup geografisnya. LAN adalah suatu jaringan komputer dengan daerah
kerja relatif kecil, dalam satu lokal; dan WAN adalah jaringan komputer yang daerah
kerjanya mencakup radius antar kota, antar pulau, dan bahkan antar benua. Sebenarnya masihada jenis lain, yang disebut Metropolitat Area Network (MAN ), dengan daerah kerja antara
30 sampai 50 km, yang merupakan alternatif pilihan untuk membangun jaringan komputer
kantor-kantor dalam satu kota.
Fungsi Teknologi Informasi.
Setelah mengetahui penerapan teknoogi informasi, maka dapat kita ketahui bahwa fungsi
utama Teknologi Informasi pada dasarnya adalah :
1. Mengatur informasi “Ing-Griyo”(in-house information ) atau informasi yang ada di dalam
lembaga informasi tersebut, serta mengusahakannya agar dapat di temu balik.
2. Meng-akses pangkalan data luar (Ektern), yaitu pangkalan data dari lembaga-lembaga lain,
maupun belahan dunia lain.
Fungsi-fungsi lainnya, yaitu :
1. Meringankan beban kerja
2. Efisien dan menghemat waktu dan tenaga staf
3. Meningkatkan jasa perpusdokinfo dan fungsi-fungsi baru.
4. Menbangun jaringan kerja dan kerjasama.
V. Metode-metode yang dapat dikembangkan melalui Teknologi Informasi
Beberapa metode dapat dikembangkan dengan adanya kemajuan teknologi informasi,
yaittu :
1. Media simpanoptik.
2. Metode menyimpan cantuman
3. Metode mengindeks dokumen
4. Metode mengkomunikasikan pengetahuan.
VI. Dampak Teknologi informasi.
Sumber daya manusia di perpustakaan , terutama para pustakawan, termasuk asisten
pustakawan adalah front liner (garis terdepan) dari scientif discovery (Penemuan-penemuan
ilmiah. Oleh karena itu apabila dengan adanya internet di perpustakaan, maka merekalah yang
akan menerima dampak terbanyak baik positif maupun negatif. Bagi orang yang introvert (yaitu
jenis kepribadian yang mempunyai karakterisitik menutup diri), teknologi ini akan merupakan
tempat tempat mengekspresikan diri yang lebih bebas. Karena pada dasarnya dengan adanya
penelusuran melalui internet pustakawan tersebut tidak perlu selalu menghadapi pemakai face-toface. Demikian pula bagi pemakai yang introvert Pengaruh lain bagi pustakawan muda yang
mempunyai wawasan luas, mempunyai dorongan m,aju, teknologi ini akan dipandang sebagai
pel;uang untuk meningkatkan kinerja perpustakaan, termasuk pelayanan kepada pemakai.
Meskipun banyak kelebihan yang dapat dinikmati dengan adanya kemajuan teknologi informasi, seperti
yang dapat dilihat dari fungsi-fungsi internet, namun ada pula dampak negatifnya. Dampak teknologi informasi secara
umum adalah :
1. Bila tidak terjadi perluasan kesempatan kerja, akan terjadi pengangguran.
2. Tidak ada perlindungan data
3. Karena adanya arus informasi melewati perbatasan negara (Transborder Data Flow), termasuk
informasi sensitif akan menimbulkan dampak negatif terhadap bidang ekonomi, dan
budaya.
4. Hak cipta tidak terlindungi
5. Sukar melakukan kontrol kearsipan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar