Sabtu, 12 Februari 2011

TEKNOLOGI INFORMASI

Sejarah Perkembangan.
Kemajuan  Teknologi  Informasi  di  kantor-kantor  di  dunia  dimulai  pada  pertengahan  abad  ke-20,  dengan
diperkenalkannya telepon otomatis,  alat  pencatat  telegram,  telex,  mesin  ketik  elektrik,  mesin  duplikator,  mesin
penjumlah, tabulator  dan perangkat pengolahan data.
Sejarah perkembangan teknologi informasi untuk perpustakaan  dimulai pada  masa pra komputer. Pada waktu
itu untuk sarana penulisan dokumen di kantor-kantor   dan  khususnya  di  perpustakaan,  masih  menggunakan  mesinketik manual, kemudian ada mesin ketik listrik (elektronis), atau yang dikenal  dengan  mesin  ketik  IBM.  Kemudian
mulai ada komputer kira-kira pertengahan abad 19 (untuk negara-negara maju, dan di Indonesia  sekitar  tahun  70-an)
Pada waktu itu komputer digunakan secara Off-Line, artinya  tidak  dihubungkan  dengan  sarana  telepon,
dan  digunakan  untuk  masing-masing  bagian.  Pada  saat  itu  meskipun  sudah   ada   perangkatperangkat lunak untuk sistem sirkulasi, pengatalogan, atau pengolahan, tetapi belum  dihubungkan
dengan suatu sistem yang terpadu. .Kemudian  dengan  adanya  kemajuan  teknologi,  pengelolaan
data di perpustakaan dan pusat dokumentasi  dan  informasi  dapat  dilakukan  pengelolaan  rumah
tangga perpustakaan (Library house-keeping ) dengan Automasi Perpustakaan. Kemudian  dengan
semakain meningkatnya kemajuan teknologi, penggunaan komputer secara  off-line  dapat  diganti
dengan on-line dan  disambungkan ke berbagai jaringan  di  dunia   dengan  berbagai  Web-Site  di
dunia. Perpustakaan ada yang dikenal  dengan  nama  Perpustakaan  Elektronik  dan  Perpustakaan
Maya (Virtual library )
II. Pengertian  dan cakupan Teknologi Informasi.
Kata Teknologi  Informasi  berasal  dari   kata  Information  Technology.   Kata  Technology
berdasarkan  Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current English  (1974)  adalah  penerapan
pengetahuan secara  sistematis  pada  tugas-tugas  praktis  dalam  suatu  industri.   Senada  dengan
definisi tsb,  Sulistyo-Basuki  (1992:81)  menyatakan  bahwa  Teknologi  dapat  diartikan  sebagai
pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan.
Kata Informasi dalam Oxford Advanced Learners’s     Dictionary  of  Current  English  (1980:  437),  diartikan
sebagai  sesuatu yang diberitahukan, pengetahuan, dan berita. Sedang dalam  Ilmu  Informasi,  kata-kata  "Informasi",
"pengetahuan", dan "berita" dibedakan. Menurut Teskey (dalam  Pendit,1992)  data  adalah  hasil  observasi  langsung
terhadap suatu kejadian, yang merupakan perlambangan yang mewakili objek atau konsep  dalam  dunia  nyata,  yang
dilengkapi dengan nilai  tertentu;  Informasi  adalah  kumpulan  data  yang  terstruktur,  yang  disampaikan  seseorang
kepada orang lain. Sedangkan berita menurut Arifin  (1997),  adalah  informasi  yang  menarik,   penting,
dan belum pernah didengar.
 Informasi merupakan sarana  baku  untuk  menunjang  dan  meningkatkan  kegiatan  bidang  Ilmu
Pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi. Pengetahuan, adalah sesuatu  yang  digunakan   manusia
untuk memahami dunia, yang dapat  diubah-ubah   berdasarkan  informasi  yang  diterima.  Dalam
makalah ini  informasi secara singkat diartikan sebagai segala data, fakta,  dan  pengetahuan  yang
disampaikan kepada orang lain  melalui berbagai media, dalam bentuk tekstual,  gambar,  maupun
suara.
Teknologi  informasi  merupakan  sebuah  istilah  baru  yang   merupakan   terjemahan   dari
Information Technology   Bagi kebanyakan orang  teknologi  informasi  merupakan  sinonim  dari
“Teknologi Baru”, karena karena kaitannya yang erat dengan mesin-mesin microprosesor., seperti
mikro-komputer,  alat-alat  yang  bekerja  secara  otomatis,  seperti  alat  pengolah  kata,  dan  lain
sebagainya . Pengertian Teknologi Informasi  berdasarkan  British Advisory  Council  for  Applied
Research and Development (Dalam  Zorkoczy,  (1990:  12).adalah   meliputi  bidang-bidang  ilmu
pengetahuan, teknologi dan perekayasaan serta teknik-teknik pengelolaan yang  digunakan  dalam
penanganan  dan  pengolahan informasi ,  penerapan  bidang  dan  teknik  tersebut,  komputer  dan
interaksinya dengan manusia dan mesin, masalah  sosial  ekonomi  serta   budaya  yang  berkaitan.
Memang  banyak  definisi-definisi  tentang  Teknologi  Informasi,  sehingga  dalam   “Macmillan.
Dictionary   of   Personal   Computing   and   Communication”   terdapat   empat   halaman   yang
menjelaskan  tentang Teknologi Informasi.
Khusus di  bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi  Sulistyo-Basuki   menyatakan  bahwa
Teknologi   Informasi   adalah    teknologi    yang    digunakan    untuk    menyimpan,    mengolah,
menghasilkan, dan menyebar- luaskan informasi.Akar  dari   teknologi   informasi   pada   masa   sebelum    ada   komputer   digital   adalah
telekomunikasi  dan  sistem  audio-video.   Kemudian   dengan   adanya   komputer   digital   telah
membentuk  beberapa  cabang   baru.  Dengan  adanya  kemajuan-kemajuan   teknologi,   saat   ini
cakupan Teknologi informasi meliputi :
1)  Telekomunikasi. Contoh penerapannya yaitu : adanya Teleconference atau yang
sekarang dikenal dengan nama Trimitra; Telkom Memo; Lacak, dll.
2)   Komputer,  termasuk mikrobentuk. Contohnya yaitu, perlindungan data, sistem pakar,
 komunikasi suara dengan bantuan komputer.
3)   Jaringan digital, contohnya antara lain adanya  surat elektronik, sistem informasi,
jaringan informasi /
4)  Audio dan video, termasuk  sistem komunikasi optik. Contoh : Video Conference,
Video-teks ,dll.
Penerapan Teknologi informasi
Pada dasarnya teknologi informasi mengalami kemajuan dalam dua arah:
Pengembangan produk, yaitu pengembangan perangkat sistem  dan  konsep  konsepnya  (gagasan,
prosedur), dengan cakupan aplikasi di segala  bidang  yang  mengharuskan  manusia  berhubungan  dengan
informasi, dilihat dari perangkat yang digunakan.
 Aplikasi produk  dan konsep tsb. pada sejumlah kegiatan tertentu, antara lain  di  bidang  industri,
keuangan dan perdangan, percetakan, militer, dan  untuk pengelolaan pekerjaan di kantor.
Dalam makalah yang singkat ini selanjutnya penulis hanya  akan  membahas  kemajuan  teknologi  informasi
dalam  hubungannya  dengan  aplikasi  produk  dan  konsep  konsepnya  khususnya  pada  perpustakaan   dan   pusat
dokumentasi dan informasi.
Aplikasi teknologi informasi yang tercakup dalam ruang lingkup suatu  sistem  informasi,
baik itu perpustakaan  maupun  pusat-pusat  dokumentasi  dan  informasi,  secara  umum  dapat
diklasifikasikan menjadi 4 bidang utama, yaitu :
1.   Library housekeeping  ( Perawatan /pengelolaan  perpustakaan)
2. Information retrieval  (Temu kembali informasi / Penelusuran Informasi)
3. General purpose software (Perangkat lunak untuk berbagai macam keperluan)
4.  Library networking (Jaringan kerjasama perpustakaan )
Ad.1. Library Housekeeping
Library  housekeeping  atau  pengelolaan  perpustakaan,   merupakan  istilah  umum   yang
mengacu pada berbagai macam kegiatan rutin yang perlu dilakukan agar supaya  perpustakaan
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  sistem  yang  terpadu
yang terdiri dari beberapa modul, yaitu akuisisi  atau  pengadaan,  pengatalogan,  sirkulasi,  pengaksesan  katalog
oleh umum atau yang dikenal dengan nama OPAC (Online Public  Akses  Catalog),  dan  peminjaman
antar perpustakaan.
Konsep integrasi  akhir-akhir ini telah diterapkan secara luas  pada  sistem  housekeping   perpustakaan.
Istilah  Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi (Integrated Library System)   sering  digunakan
sebagai  indikasi  bahwa  sub-sistem  atau  modul-modul  yang  ada  diintegrasikan   semuanya
membentuk Sistem Informasi Tunggal  yang  berbasis  komputer  yang  mampu  m[?]elakukan
tukar menukar informasi dari satu modul ke modul lain, serentak  oleh  beberapa  modul  yangberbeda sehingga memungkinkan penggunaan dan pemanfaatan  data  oleh  sistem  akan  lebih
efisien. Sebagai contoh:: informasi  pengarang / judul akan digunakan  bersama  oleh  modul  :
Akuisisi,  Pengatalogan,  Sirkulasi,  OPAC  (Online  Public  Acces  Catalog),   dan   Informasi
pengelolaan. Dari semua modul atau sub sistem ini yang paling penting  bagi  pemakai  adalah
sub sistem  OPAC, yang memungkankan pengaksesan Online ke katalog.
Sistem Perpustakaan yang  Terintegrasi  ini  kemudian  dikenal  secara  luas  dengan  nama
Otomasi Perpustakaan.  Secara umum ada  tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu:
Generasi I              :  Otomasi  aktivitas-aktivitas  pemrosesan,  seperti  akuisisi  dan  pengatalogan  ditambah
dengan pengendalian sirkulasi.
  Generasi  II       :   Pengembangan  dan  pemasangan  sistem   yang   terintegrasi   termasuk
OPAC
Generasi  III           :  Dibangun   Local   Area   Network    dengan   kemampuan   komputasi   dan
komunikasi pada stasiun kerja individu.
Pengertian  Otomasi  Perpustakaan  kalau  dilihat  dari  segi  etimologi  berasal  dari    bahasa   Inggris   yaitu
Library  Automation.  Kata   Automation   di  dalam   Microcomputer   dictionary   berarti   :   1)
Perubahan  dari  suatu  proses  atau  prosedur  secara  otomatis;           2)   Pelaksanaan   proses
dengan   sarana-sarana   otomatis    (Sippl,   1975).   Adapun   konsep   Otomasi    berdasarkan
Encyclopedia of Science  and  Technology,  Vol.1,  menggambarkan  penerapan  mesin-mesin
komputer pada penyimpanan, pemrosesan  data-data  bisnis,  teknis,  maupun  ilmiah.  Dengan
demikian   otomasi   perpustakaan   berarti   penggunaan   komputer   untuk   semua    kegiatan
perpustakaan mulai dari pengadaan, pengolahan, sampai ke layanan sirkulasi.
Ad 2)  Information  Retrieval.
Sistem informasi untuk temu kembali informasi secara elektronis  pertama  kali  digunakan  untuk  pencarian
data lokal dilakukan dengan  menggunakan  katalog.  Kemudian  dengan  adanya  kemajuan  teknologi  informasi
temu  kembali  informasi  atau  yang  dikenal  dengan  penelusuran  informasi  juga  mengalami  kemajuan,  yaitu
dengan penggunaan sarana-saran elektronis.
Ada tiga macam sarana dalam Penelusuran informasi atau temu kembali informasi secara elektronis, yaitu :
a) menggunakan Pangkalan Data Lokal
b) menggunakan  CD-ROM
c) menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui  Internet.
Ad. 3. General Purpose Software.
Yang termasuk dalam general purpose software yang dapat digunakan di lembaga-lembaga yang bergerak  di
bidang dokumentasi dan informasi  adalah :
-  Word Processing             : untuk pengolah teks dan pencetakan.
-  Spreadsheets                    : untuk kalkulasi keuangan
-  Graphics              : untuk presentasi statistik
-  Desktop Publishing         : untuk penerbitan dan percetakan yang profesional
-  Electronic mail    : untuk pendistribusian pesan
Ad. 4. Library networking.
Istilah Library networking   mempunyai cakupan yang luas, tetapi  biasanya meliputi
a. Kerjasama antar  perpustakaan  atau  jaringan  informasi  antar  lembaga-lembaga  yang  bergerak  di  bidang
informasi  yang  sama  atau  relevan,  atau  Pengkaitan   komputer   perpustakaan   atau   lembaga   informasi
(Pusdokinfo) dengan lembaga lainnya  di dalam institusi untuk membentuk LAN (Local Area Network)
b. Pengkaitan komputer lembaga Pusdokinfo ke komputer lain yang  jauh   jaraknya  untuk  membentuk  Wide
Area Network  atau yang sering dikenal dapat berhubungan melalui internet.
LAN dan WAN adalah jenis-jenis  jaringan yang digunakan untuk automasi   perpustakaan
yang dilihat dari lingkup geografisnya.  LAN adalah suatu  jaringan  komputer  dengan  daerah
kerja  relatif  kecil,  dalam  satu  lokal;   dan  WAN  adalah  jaringan  komputer   yang   daerah
kerjanya mencakup radius antar kota, antar pulau, dan bahkan antar benua.  Sebenarnya  masihada jenis lain, yang disebut Metropolitat Area Network (MAN ),  dengan  daerah  kerja  antara
30 sampai 50 km, yang merupakan  alternatif  pilihan  untuk  membangun  jaringan  komputer
kantor-kantor dalam satu kota.
Fungsi Teknologi Informasi.
Setelah mengetahui penerapan teknoogi informasi, maka dapat kita  ketahui  bahwa  fungsi
utama Teknologi Informasi pada dasarnya adalah :
1. Mengatur informasi  “Ing-Griyo”(in-house information ) atau informasi yang  ada  di  dalam
lembaga informasi tersebut, serta mengusahakannya agar dapat di temu balik.
2. Meng-akses pangkalan data luar (Ektern),   yaitu  pangkalan  data  dari  lembaga-lembaga  lain,
maupun belahan dunia lain.
Fungsi-fungsi lainnya, yaitu :
1. Meringankan beban kerja
2. Efisien dan menghemat waktu dan tenaga staf
3. Meningkatkan jasa perpusdokinfo dan fungsi-fungsi baru.
4. Menbangun jaringan kerja dan kerjasama.
V.         Metode-metode yang dapat dikembangkan melalui Teknologi Informasi
            Beberapa  metode  dapat  dikembangkan  dengan  adanya  kemajuan  teknologi  informasi,
yaittu :
1. Media simpanoptik.
2. Metode menyimpan cantuman
3. Metode mengindeks dokumen
4. Metode mengkomunikasikan pengetahuan.
VI.  Dampak Teknologi informasi.
Sumber  daya  manusia  di  perpustakaan  ,  terutama  para  pustakawan,  termasuk   asisten
pustakawan  adalah  front  liner  (garis  terdepan)  dari  scientif   discovery   (Penemuan-penemuan
ilmiah. Oleh karena itu apabila dengan adanya   internet  di  perpustakaan,  maka  merekalah  yang
akan menerima dampak terbanyak baik positif maupun negatif.  Bagi orang  yang  introvert  (yaitu
jenis kepribadian yang mempunyai karakterisitik menutup diri),    teknologi  ini  akan   merupakan
tempat tempat mengekspresikan  diri  yang  lebih  bebas.  Karena  pada  dasarnya  dengan  adanya
penelusuran melalui internet pustakawan tersebut tidak perlu selalu menghadapi  pemakai face-toface. Demikian pula bagi pemakai yang  introvert    Pengaruh  lain  bagi  pustakawan  muda  yang
mempunyai wawasan luas, mempunyai  dorongan  m,aju,  teknologi  ini  akan  dipandang  sebagai
pel;uang untuk meningkatkan kinerja perpustakaan, termasuk pelayanan kepada pemakai.
Meskipun banyak kelebihan yang  dapat  dinikmati  dengan  adanya  kemajuan  teknologi  informasi,  seperti
yang dapat dilihat dari fungsi-fungsi internet, namun ada pula dampak negatifnya. Dampak teknologi informasi secara
umum adalah :
1. Bila tidak terjadi perluasan kesempatan kerja, akan terjadi pengangguran.
2. Tidak ada perlindungan data
3. Karena adanya arus informasi melewati perbatasan negara  (Transborder  Data  Flow),  termasuk
informasi sensitif akan menimbulkan dampak  negatif  terhadap  bidang  ekonomi,  dan
budaya.
4. Hak cipta  tidak terlindungi
5. Sukar melakukan kontrol kearsipan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar